Kejadian Embun Upas di Dieng Kembali Terjadi, Sampai Kapan Fenomena Ini Bakal Terjadi?

1 Juli 2022, 07:46 WIB
Penampakan bun upas atau salju Dieng di Komples Candi Arjuna, Desa Dieng Kulon, Kecamatan Batur, Kabupaten Banjarnegara /Ali A/

TentangBoyolali.com - Saat ini di daerah Dataran Tinggi Dieng sedang sedang diselimuti salju pada dini hari. Fenomena tersebut biasa disebut embun upas yang berarti sebagai  embun beku.

Fenomena embun upas ini memang kerap terjadi di Dataran Tinggi Dieng, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah. Embun upas diketahui muncul kembali pada Kamis, 30 Juni 2022 dini hari kemarin.

Bahkan sebelumnya pada awal tahun 2022 tepatnya pada 4 Januari, fenomena ini sudah sempat muncul lebih awal.

"Kemudian pada tahun 2022, embun upas terjadi lebih dini, yakni di awal tahun 2022, tepatnya tanggal 4 Januari 2022. Kemudian pada 30 Juni 2022," kata Sutikno, Kepala BMKG Stasiun Meteorologi Kelas II Ahmad Yani Semarang.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) juga turut buka suara menanggapi peristiwa yang kerap terjadi tersebut.

Baca Juga: Siapa yang Wajib Pakai MyPertamina? Inilah Golongan yang Khusus pakai MyPertamina

BMKG memprediksi nantinya fenomena Dieng diselimuti salju atau fenomena embun upas ini akan terus berlangsung hingga 10 Juli 2022. Lamanya fenomena tersebut turut dipengaruhi suhu muka air laut di Pulau Jawa.

"Jadi, fenomena tersebut masih dimungkinkan terjadi pada periode dasarian pertama bulan Juli 2022," kata Setyoajie menambahkan.

 BMKG juga menjelaskan proses terbentuknya fenomena embun upas ini karena didorong dua pusat tekanan rendah (LPA) di belahan bumi utara (BBU).

"Terkait fenomena embun es, masih berkaitan dengan adanya dua pusat tekanan rendah (LPA) di belahan bumi utara (BBU), yaitu pusat tekanan rendah 04W berada di Laut China Selatan sebelah barat Filipina dan pusat tekanan rendah 98W di timur laut Filipina," jelas Setyoajie Prayoedie, Kepala BMKG Stasiun Geofisika Banjarnegara, dalam pernyataan pers, dikutip Boyolali.Pikiran Rakyat.

Ditambah lagi, angin Monsoon Australia tengah saat ini sedang membawa udara kering yang cukup kuat, hal ini mempengaruhi curah hujan di Pulau Jawa terutama Jawa Tengah yang menyebabkan berkurangnya curah hujan tersebut.

Baca Juga: Lega, Ternyata Beli Pertalite dan Solar Tidak Wajib Pakai Aplikasi MyPertamina

Saat fenomena embun upas di Dienh muncul seperti saat ini, sudu udara di Dataran Tinggi Dieng selama 1 jam (sekitar 04.00-05.00) mencapai minus 1 derajat Celcius.

Fenomena ini pun kerap menarik perhatian serta membuat penasaran masyarakat dari luar Dataran Tinggi Dieng, bahkan tak jarang menjadi daya tarik wisata yang membuat banyak orang berbondong-bondong mengunjungi Dieng untuk melihat embun upas secara langsung.

Meski menjadi daya tarik baru namun bagi warga setempat kemunculan embun upas dan suhu udara mencapai minus 1 (walaupun hanya berlangsung satu jam) namun tetap dinilai sebagai racun bagi tanaman kentang mereka.

"Fenomena itu terjadi ketika suhu menjadi sejuk, lantas turunlah embun-embun yang dingin lagi beku. Embun inilah yang menyelimuti tanaman kentang dan masyarakat Dieng menyebutnya dengan embun upas karena memang efeknya membuat kentang mati tersiakan," kata Sutikno memaparkan.***

Editor: Luthfi Anggoro Wibowo

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler