Ramai Petisi Soal Komisi GrabFood dan GoFood yang Mencekik, UMKM Merchant jadi Korban

- 2 Juli 2022, 07:28 WIB
Ilustrasi layanan pesan antar makanan.
Ilustrasi layanan pesan antar makanan. /Pixabay/syedwaesiali/Pixabay

TentangBoyolali.com - Tengah ramai petisi yang menyangkut soal mahalnya makanan di platform online seperti GoFood dan GrabFood.

Petisi ini dibuat dengan situs web Change.org dan disebarkan melalui platform media sosial. Hingga kini petisi tersebut sudah ditandatangani sebanyak 9 ribu orang.

Petisi dengan judul “Selamatkan UMKM dengan Batasi Komisi Food Platform” ini mengungkapkan bahwa komisi yang diterapkan oleh setiap food platform atau marketplace online cukup besar.

Baca Juga: 3 Aturan Baru Youtube Atasi Channel Tiruan, Cegah Penipuan dengan Nama Publik Figur

Dengan komisi food platform yang mencapai 20 persen per transaksi dari harga asli membuat para UMKM makanan menaikan harganya.

"Hal ini menyebabkan setiap Merchant (UMKM yang menggunakan layanan food platform-red) terpaksa menaikan harga cukup tinggi agar menjaga keuntungan, komisi dan discount. Efek dari harga tinggi maka daya beli menurun," tulis Aloysius Efraim.

"Yang paling tidak masuk akal adalah komisi 20 persen terhadap pricelist, jika produk kita turunkan melalui discount, komisi tetap terhadap pricelist. Padahal platform/marketplace barang hanya dibebankan komisi berkisar 3 persen, lagipula setiap platform sdh mendapatkan keuntungan dari delivery," tulisnya.

Tidak cukup sampai situ, dalam petisi tersebut juga menyinggung soal penetapan aturan komisi yang memang belum ada.

Dengan tidak adanya peraturan itu, pemilik platform food tersebut bisa secara bebas menetapkan nilai komisi yang bisa mereka raup.

"Maka petisi ini akan menyelamatkan UMKM dari kebangkrutannya," tulis Aloysius Efraim.

"Mohon tandatangan petisi ini dengan target 50.000 petisi," tulisnya.

Baca Juga: MyPertamina Mod Apk Free Download Unlimited Money dan Bensin, Cek Ketersedian Link disini

Beberapa warganet yang menandatangani pun ikut buka suara terkait harga makanan yang meningkat di platform media online.

"Kasihan UMKM makanan, dari awal saya kaget tahu dari temen-temen pedangan," ucap Boedi Adjie S.

"Ketika platform sudah berhenti bakar uang, disitu lah merchant jadi korban," ucap Rima Karimah.

"Semoga ada regulasi yang jelas dari pemerintah untuk menyelamatkan UMKM," ujar Aly Firdaus.***

Editor: Luthfi Anggoro Wibowo


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah