Network
TentangBoyolali.com - Industri minyak terpukul, dan epidemi virus corona terus mendatangkan malapetaka. Namun di sisi lain, investor minyak optimis karena pemerintah mulai memvaksinasi warganya dan industri dibuka kembali.
Minyak ditemukan di bawah permukaan bumi dan diekstraksi melalui platform pengeboran darat dan lepas pantai. Namun, minyak yang diekstraksi tidak layak untuk digunakan dalam minyak tanah, pelumas, atau bahan bakar dalam keadaan aslinya oleh karena itu harus dilakukan penyulingan minyak terlebih dulu. Penyulingan minyak operasi skala besar yang memerlukan beberapa prosedur kompleks.
Proses penyulingan minyak, pada gilirannya, menghabiskan banyak energi panas dan menghasilkan banyak karbon dioksida, yang, jika Anda telah mempelajari sesuatu tentang perubahan iklim dan apa penyebabnya, Anda tahu itu tidak baik.
Penyebab utama perubahan iklim adalah emisi CO2, dan bisnis penyulingan minyak telah banyak dikritik dalam beberapa dekade terakhir.
Namun, terlebih lagi sekarang kesadaran menyebar dan dampak perubahan iklim sedang dibahas dan dirasakan.
Kilang minyak memancarkan sekitar satu miliar ton CO2 per tahun, menyumbang 4% dari total emisi dunia, dan tidak berkelanjutan.
Baca Juga: Inilah Merek Barang Mewah Terbaik dan Paling Berharga Didunia, Memilikinya Serasa Jadi Ratu dan Raja
Aturan dan peraturan baru telah ditetapkan di negara-negara industri yang mampu berfokus pada masalah ini selama bertahun-tahun untuk membuat bisnis lebih ramah lingkungan dan mengurangi emisi gas rumah kaca untuk mencegah dampak perubahan iklim.
1. ExxonMobil, AS
Artikel Rekomendasi