TentangBoyolali.com - Tidak hanya SMA yang memiliki sistem boarding school, kini pemerintah juga telah menyiapkan beberapa Sekolah Menengah Kejuruan dengan sistem tersebut.
Pada tahun ini Sekolah Menengah Kejuruan dengan sistem semi boarding akan mulai dijalankan. Tidak hanya SMK Negeri Jawa Tengah, kini Pemprov Jateng memiliki 15 sekolah lain yang diubah menjadi semi boarding dan dikhususkan untuk siswa kurang mampu.
Ke 15 sekolah semi boarding itu adalah,
- SMK Negeri 1 Demak, Kabupaten Demak
- SMK Negeri 2 Rembang, Kabupaten Rembang
- SMK Negeri 1 Wirosari, Kabupaten Grobogan
- SMK Negeri 1 Jepon, Kabupaten Blora
- SMK Negeri 1 Tulung, Kabupaten Klaten
- SMK Negeri 1 Kedawung, Kabupaten Sragen
- SMK Negeri 2 Wonogiri, Kabupaten Wonogiri
- SMK Negeri 1 Purworejo, Kabupaten Purworejo
- SMK Negeri 2 Wonosobo, Kabupaten Wonosobo
- SMK Negeri 1 Punggelan, Kabupaten Banjarnegara
- SMK Negeri 1 Alian, Kabupaten Kebumen
- SMK Negeri 2 Cilacap, Kabupaten Cilacap,
- SMK Negeri 1 Kalibagor, Kabupaten Banyumas
- SMK Negeri 1 Tonjong, Kabupaten Brebes
- SMK Negeri 1 Randudongkal, Kabupaten Pemalang
Ainur Rojik selaku Kepala Bidang Pembinaan SMK Disdikbud Jateng mengatakan bahwa sekolah semi boarding ini akan mengacu pada SMK Jateng. Hal ini karena pemerintah ingin memberikan akses layanan pendidikan bagi siswa kurang mampu yang berprestasi tetapi bertempat tinggal jauh dari sekolah.
Baca Juga: Kasus Omicron BA 4 dan BA 5 Meningkat, Inilah Permintaan Polri untuk Pejabat Daerah
Ainur Rojik juga menyebut siswa di sekolahan semi boarding akan dijadikan satu dengan siswa reguler.
"Sebagian murid itu menginap di asrama yang sudah disediakan dua tahun lalu dibangun oleh Pemprov Jateng. Contohnya ada di Kabupaten Wonosobo, Kabupaten Banjarnegara, Kebumen dan di Blora juga ada," sebutnya, Jumat, 17 Juni 2022.
Ia juga menyampaikan, untuk tahun ini setiap sekolah baru bisa menampung 30 peserta didik untuk mengikuti sekolah semi boarding. Jumlah tersebut tentunya akan semakin bertambah hingga mencapai 200 siswa.
"Tahun ini mulai dengan 30 siswa. Tahun besok 60 siswa, kemudian 90 siswa maksimal 200 siswa. Itu kebijakan Pemprov Jateng untuk meningkatkan akses layanan bagi anak tak mampu, berprestasi namun jauh dari sekolah sehingga tak putus sekolah dan tidak perlu mengeluarkan uang saku. Nantinya akan seperti boarding dapat pakaian (seragam) dan sebagainya," ujarnya.
Artikel Rekomendasi