Cara Memaafkan Suami yang Berselingkuh

17 Juli 2022, 09:23 WIB
Suami Kamu Suka Selingkuh?, ini 8 Pahala Untuk Istri Yang sering Diselingkuhi /Foto: Instagram.com/

TentangBoyolali.com - Memulihkan hubungan dengan suami yang berselingkuh bukan hal mudah, apalagi jika Anda tidak mau memaafkan perbuatannya. Walau demikian, berusahalah mengendalikan emosi dan pergilah menyendiri untuk menenangkan diri.

Jika Anda sudah siap, ajaklah suami berdiskusi untuk membicarakan hal-hal yang bermanfaat. Meskipun Anda belum bisa memaafkan, lakukan langkah positif untuk memulihkan hubungan.

Berusahalah menerima emosi yang Anda rasakan. Jangan mengabaikan emosi negatif dengan berpura-pura seperti tidak merasakan apa-apa.

Terimalah emosi yang muncul dengan melakukan aktivitas yang membuat Anda merasa nyaman, misalnya menulis jurnal atau mengungkapkan perasaan kepada teman akrab sambil berfokus pada emosi dan sensasi fisik yang Anda rasakan.

Baca Juga: Romantis! Ayok Para Suami Bisa Mencontoh Cara Rasulullah Memuliakan Istri

Jangan terkejut jika Anda merasa dikhianati, sakit hati, marah, kecewa, sedih, bingung, atau tidak berdaya. Di saat seperti ini, emosi yang berkecamuk adalah hal yang wajar.

Emosi yang Anda rasakan bisa membuka kesadaran baru. Tindakan suami mungkin membuat Anda menyadari betapa pentingnya makna pernikahan bagi Anda atau betapa sedihnya Anda karena perlakuan suami.

Bebaskan diri dari emosi negatif dengan cara yang sehat. Mungkin Anda ingin langsung bertindak impulsif mengikuti perasaan dengan mencaci maki atau menyakiti hati suami, tetapi cara ini tidak membuat Anda merasa lebih tenang atau mampu memaafkan suami. Berusahalah mengendalikan emosi tanpa menyakiti hati suami.

Jika Anda ingin melampiaskan kemarahan, salurkan emosi dengan meninju bantal atau berjalan santai di taman.

Menulis jurnal merupakan cara tepat untuk mengendalikan dan memahami emosi yang Anda rasakan. Manfaatkan waktu saat menulis jurnal untuk merefleksikan semua yang Anda alami dan rasakan.

Emosi bisa diekspresikan dengan membuat karya seni, menulis artikel, bermain musik, atau berdansa.

Jangan mengonsumsi alkohol atau narkoba untuk mengendalikan emosi.

Jangan meluapkan kemarahan kepada suami, teman, anak, dan anggota keluarga yang lain. Jangan mengucapkan kata-kata yang sinis atau bersikap pasif agresif kepada mereka.

Berusahalah menenangkan diri ketika Anda merasa sangat marah. Anda akan menyesal jika langsung bertindak impulsif karena terbawa oleh rasa marah atau kesal.

Begitu tersadar bahwa Anda sedang marah atau kesal, jauhkan diri dari situasi bermasalah dan berusahalah menenangkan diri dengan pergi ke ruangan lain atau berjalan santai di pekarangan rumah.

Jangan melontarkan kata-kata kasar atau melakukan tindakan yang melukai perasaan suami, Anda sendiri, atau merusak hubungan.

Baca Juga: Tips dan Trik Agar Suami Mau Membantu Pekerjaan Rumah Tangga

Bernapaslah dalam-dalam beberapa kali untuk merilekskan tubuh dan menenangkan pikiran.

Gunakan indra untuk mengatasi emosi negatif. Berfokuslah pada sensasi fisik yang dialami oleh setiap indra untuk menyadari apa yang sedang terjadi.

Contohnya, fokuskan perhatian pada berbagai suara yang terdengar di sekeliling Anda, bahkan bunyi langkah kaki di ruang sebelah.

Sisihkan waktu untuk menyendiri jika diperlukan. Dalam situasi seperti ini, mungkin Anda tidak ingin bertemu suami, apalagi jika Anda baru mendengar kabar buruk. Sering kali, perselingkuhan membuat suasana di dalam rumah terasa sangat tidak nyaman.

Pertimbangkan apakah Anda perlu menginap di rumah teman atau anggota keluarga untuk sementara waktu. Jika Anda ingin tinggal di rumah, tetapi tidak mau tidur bersama suami, untuk saat ini, tidurlah di kamar yang lain.

Keadaan akan lebih rumit jika Anda memiliki anak yang masih kecil. Anda hanya perlu memberi tahu bahwa Anda ingin bepergian di akhir pekan atau tidur di kamar yang lain untuk sementara waktu. Jangan menceritakan apa yang terjadi.

Beri tahu suami bahwa Anda ingin menyendiri dan ini hanya sementara. Jika memungkinkan, beri tahu kapan Anda akan kembali supaya Anda berdua bisa menyiapkan diri sebelum bertemu lagi.

Jangan menyalahkan diri sendiri. Keadaan tidak akan membaik dan Anda akan hidup dalam penyesalan jika terus menyalahkan diri sendiri karena suami berselingkuh.

Meskipun Anda menyadari bahwa tingkah laku Anda yang menyebabkan perselingkuhan, jangan putus asa.

Kalau Anda merasa ikut bertanggung jawab atas kejadian ini, buktikan tanggung jawab Anda, tetapi jangan menyalahkan diri.

Baca Juga: Jika Ingin Rejeki Suami Lancar, Senangkan dan Bahagiakan Istri Anda

Alih-alih menyalahkan diri, tunjukkan belas kasih kepada diri sendiri dengan berbuat baik dan berusaha memahami diri sendiri.

Belajarlah mencintai diri sendiri dengan menjaga kesehatan fisik dan mental serta berbelas kasih kepada diri sendiri dan orang lain

Tanyakan hal-hal yang ingin Anda ketahui. Banyak pasangan yang tidak mau mendengar cerita perselingkuhan secara mendetail, tetapi lebih baik ditanyakan jika hal ini membuat Anda mampu memaafkan suami dan terbebas dari sakit hati.

Ajukan pertanyaan yang melibatkan emosi, bukan yang membutuhkan logika. Contohnya, alih-alih bertanya di hotel mana mereka bertemu, tanyakan mengapa ia berselingkuh supaya Anda lebih mudah memaafkan.

Ajukan pertanyaan yang jawabannya Anda butuhkan. Contohnya, tanyakan apakah ia sudah memeriksakan diri atau mau diperiksa untuk memastikan apakah ia terinfeksi atau mengidap penyakit yang ditularkan melalui hubungan seksual.

Tanyakan apakah ia akan meninggalkan Anda atau ingin tetap bersama Anda dan memperbaiki hubungan. Dengan melakukan klarifikasi secepatnya, Anda bisa memutuskan langkah selanjutnya dan menyusun rencana untuk masa depan.

Ungkapkan apa yang Anda rasakan. Setelah mengetahui bahwa suami berselingkuh, mungkin Anda akan merasa takut dan khawatir karena memikirkan apakah ia akan berselingkuh lagi.

Jika Anda ragu apakah ia masih mencintai Anda atau tidak bisa menerima perbuatannya karena merasa diperlakukan semena-mena, katakan apa adanya.

Ia harus tahu betapa besar dampak kejadian ini bagi Anda dan kesulitan yang Anda hadapi untuk memaafkannya.

Baca Juga: Cara Menunjukkan Pada Istri atau Suami Anda Bahwa Anda Benar benar Mencintainya

Saat mengungkapkan perasaan, gunakan kata "saya" atau "aku" supaya Anda terfokus pada diri sendiri. Dengan demikian, Anda bisa mengekspresikan diri tanpa menyalahkan atau mempermalukan suami. Sebagai contoh, Anda bisa mengatakan, "Aku benar-benar sedih dan kecewa."

Dengarkan saat suami mengungkapkan perasaan. Mungkin ia akan memberikan alasan atau menyatakan penyesalan, kesedihan, dan rasa bersalah. Anda akan merasa lega saat mendengar suami mengatakan bahwa ia menyesali perbuatannya dan bisa memahami perasaan Anda.

Mungkin Anda membutuhkan waktu untuk memercayai bahwa ucapannya benar dan bisa dipercaya.

Jika Anda berdua ingin mempertahankan pernikahan, pastikan ia benar-benar menyesali perbuatannya. Anda harus memenuhi tanggung jawab sebagai istri dan ibu yang baik, tetapi jangan mau dipersalahkan.

Terapkan batasan saat membahas perselingkuhan. Jangan biarkan perselingkuhan menjadi isu yang paling penting bagi Anda berdua. Alih-alih mengabaikan masalah ini, pastikan Anda tidak hanya membicarakan perselingkuhan.

Batasan membantu Anda berdiskusi dengan cara yang tepat dan bermanfaat. Contohnya, buatlah kesepakatan bahwa Anda berdua boleh membahas masalah ini jika tersedia cukup waktu untuk berdiskusi dengan tenang.

Jika topik pembicaraan hanya terfokus pada perselingkuhan, tentukan batasan yang disepakati bersama. Contohnya, Anda berdua boleh membahas masalah ini hanya sekali sehari atau seminggu sekali

Jika ada anak yang masih kecil, sepakati bahwa Anda berdua tidak akan membicarakan masalah ini dengan anak.

Konfirmasikan kelanjutan hubungan Anda berdua. Jika Anda bersedia memaafkan dan ingin melanjutkan hubungan, pastikan suami menginginkan hal yang sama dan mengatakan sendiri bahwa ia mau memulihkan hubungan.

Jika ia belum bisa memutuskan atau sepertinya ingin bercerai, diskusikan hal ini lebih lanjut. Apabila Anda ingin bercerai, sampaikan keputusan ini kepada suami.

Baca Juga: Membuatnya Tidak Bisa Berpaling Ke Lain Hati, Cara Membuat Istri Jatuh Cinta Lagi pada Anda

Buatlah komitmen baru jika Anda berdua ingin tetap bersama dan berusahalah memperbaiki hubungan. Keintiman fisik bisa terjalin lagi jika Anda sudah siap

Ingatlah bahwa memaafkan orang lain bermanfaat bagi diri sendiri. Kesediaan Anda memaafkan membuat suami merasa lega, tetapi hal ini lebih untuk kepentingan Anda sendiri daripada untuk suami.

Memendam kemarahan dan kekecewaan membuat Anda sendiri yang menderita, bukan suami. Memaafkan berarti membebaskan diri dari sakit hati dan kemarahan sehingga Anda mampu melupakan pengalaman buruk dan kembali menjalani keseharian dengan tenang.

Apa pun keputusan Anda, ingin tetap bersama atau bercerai, melupakan apa yang terjadi dan memaafkan suami bermanfaat bagi diri sendiri.

Memaafkan suami bukan berarti harus mempertahankan pernikahan kalau Anda tidak mau. Apabila Anda tidak ingin bercerai, memaafkan suami membuat Anda pulih dari sakit hati dan mampu bangkit lagi dari keterpurukan.

Lupakan apa yang sudah terjadi. Jika Anda ingin mempertahankan pernikahan, kedua belah pihak harus menjalin hubungan yang baru, bukan memperbaiki hubungan yang sudah berjalan. Rintislah kehidupan baru dengan memulai lagi semuanya dari awal.

Agar bisa melupakan pengalaman yang menyakitkan, keinginan memulai sesuatu yang baru harus lebih kuat daripada keinginan untuk marah kepada suami atau terus menyesali pengalaman buruk di masa lalu.

Bebaskan diri dari sakit hati. Jangan menyalahkan diri sendiri atau merasa diperlakukan tidak adil. Meskipun sulit dilakukan, langkah ini sangat dibutuhkan supaya Anda terbebas dari keterpurukan dan siap melangkah lagi untuk menjalin hubungan yang baru.

Baca Juga: Rahasia Cara Menjadi Suami yang Baik, Pasti Disayang Sama Istri

Salah satu cara mengikhlaskan pengalaman buruk adalah dengan melakukan upacara. Siapkan secarik kertas untuk Anda dan suami.

Tulislah pengalaman atau perasaan yang ingin dilupakan lalu bakar sebagai cara membuat komitmen bersama dan memulai hubungan yang baru.

Ikuti konseling. Jika Anda ingin mempertahankan pernikahan, mengikuti konseling untuk pasangan suami istri membantu Anda menerima suami apa adanya.

Terapi membantu pasangan menyadari peran masing-masing dan menentukan tujuan baru sebagai keluarga.

Meskipun Anda ingin bercerai, terapi merupakan cara tepat sehingga pasangan bisa menjalani proses perceraian dengan damai dan mempertimbangkan kepentingan kedua belah pihak.

Carilah terapis yang memiliki keahlian dalam menangani pasangan yang bermasalah atau spesialis yang mampu membantu Anda menghadapi pasangan yang berselingkuh.

Carilah terapis melalui internet atau mintalah rujukan dari perusahaan asuransi. Selain itu, datanglah ke klinik kesehatan mental atau dapatkan informasi dari teman atau dokter.

Tumbuhkan rasa saling percaya menggunakan cara yang tepat. Mengecek ponsel atau surel suami bukan cara menumbuhkan rasa percaya sebab akan berdampak negatif bagi Anda berdua. Agar bisa membangun kembali rasa saling percaya, kedua belah pihak harus berkomunikasi dengan jujur dan penuh keterbukaan.

Belajarlah memercayai perkataannya, alih-alih mempertanyakan atau menyangsikan ucapannya. Memulihkan kepercayaan bukan hal mudah dan membutuhkan waktu, tetapi yakinlah bahwa Anda mampu melakukannya

Baca Juga: Rahasia Menjadi Pasangan Yang Lebih Romantis

Sinisme dan keraguan merupakan kendala yang menghambat pulihnya rasa percaya. Berkonsultasilah dengan konselor jika Anda tidak bisa memulihkan kepercayaan kepada suami.

Tingkatkan kualitas hubungan. Sambil menjalin hubungan baru dengan suami, berusahalah membangun kedekatan dan jadilah pasangan yang harmonis. Jika selama ini Anda berdua kesulitan berkomunikasi, perbaiki kemampuan berkomunikasi dan berbicaralah dengan jujur.

Kalau hubungan seks pernah memicu masalah, carilah cara yang menyenangkan untuk Anda berdua. Berikan dukungan satu sama lain dengan cara baru yang bermanfaat.

Sebagai contoh, siapkan buku untuk mencatat pemikiran, harapan, dan impian Anda berdua. Tulislah secara bergantian dan saling mendukung.

Terapis bisa memberikan pengarahan dan dukungan jika Anda belum tahu cara meningkatkan kualitas hubungan.

Ceritakan masalah Anda kepada teman yang paling akrab dan anggota keluarga. Mengalami kejadian seperti ini akan terasa sangat sulit jika Anda menghadapinya sendirian. Ceritakan pengalaman ini kepada teman atau anggota keluarga yang Anda percayai.

Jika Anda mengenal seseorang yang pernah mengalami kejadian yang sama, mungkin ia adalah orang yang tepat untuk diajak berbicara. Jelaskan apakah Anda ingin didengarkan dan/atau meminta nasihat supaya ia bisa memberikan respons yang Anda butuhkan.

Kalau informasi yang Anda sampaikan harus dirahasiakan, mintalah ia menyimpan sendiri informasi ini

Meskipun Anda ingin mengungkapkan perasaan, jangan memanfaatkan waktu hanya untuk mengkritik atau mempermalukan suami. Selain menghambat pemulihan, Anda menempatkan teman bicara di posisi yang sulit jika ia bersahabat dengan suami Anda. Alih-alih, mintalah ia memberikan dukungan dan bantuan.

Bergabunglah dalam kelompok suportif. Banyak orang pernah mengalami kejadian yang sama. Jika ingin bertemu mereka, carilah kelompok beranggotakan orang-orang yang pernah mengalami kejadian yang sama dan mampu memahami apa yang Anda rasakan.

Ceritakan pengalaman Anda, kumpulkan informasi baru, dan cari tahu apa yang membuat mereka mampu memaafkan suami.

Baca Juga: Cara Menarik Perhatian Suami Agar Makin Lengket dan Makin Sayang

Carilah kelompok suportif melalui internet atau hubungi klinik kesehatan mental. Cari tahu apakah ada kelompok suportif dalam komunitas Anda. Jika tidak, carilah melalui internet.

Mintalah dukungan dari komunitas religius tempat Anda beribadah atau kelompok suportif yang lain. Anda boleh meminta dukungan dari persekutuan di gereja, kelompok pengajian, komunitas spiritual, atau tim olahraga.

Kalau Anda tidak mau menceritakan masalah pribadi, sampaikan bahwa Anda sedang menghadapi kesulitan dan membutuhkan dukungan dari teman-teman.

Anda boleh menceritakan apa yang terjadi atau merahasiakannya. Apa pun pilihan Anda, terapkan batasan yang jelas untuk menjaga privasi.

Pastikan anak-anak mendapatkan dukungan yang mereka butuhkan. Banyak pasangan yang memutuskan tidak menceritakan masalah perselingkuhan kepada anak-anak.

Meskipun mereka tidak tahu apa yang Anda alami, mereka tetap merasakan suasana tegang di dalam rumah atau di antara orang tuanya.

Pastikan mereka tetap merasa dicintai dan didukung. Berusahalah agar kegiatan sehari-hari berjalan seperti biasa dan berikan perhatian yang mereka butuhkan.

Baca Juga: Dijamin Suami Akan Makin Cinta Tergila-Gila Pada Anda, Praktekkan Hal Ini Untuk Membahagiakan Suami

Jangan menjawab pertanyaan yang tidak Anda ketahui jawabannya. Contohnya, ketika anak-anak melihat orang tuanya bertengkar lalu bertanya, "Apa Ibu dan Ayah akan bercerai?", tanggapi dengan mengatakan, "Ibu sedang menghadapi masalah. Ibu tahu kamu juga merasa terganggu. Ibu dan Ayah menyayangimu dan tidak mau membuatmu khawatir."

Terapi untuk keluarga bermanfaat mengatasi ketegangan yang dialami anak-anak, memahami dampak masalah terhadap mereka, dan mengetahui cara memberikan dukungan kepada mereka.***

 

Editor: Ali Majidhi Romadhoni

Tags

Terkini

Terpopuler