Warga Dilarang Dekati Anak Krakatau Radius 5 Km, Ini Penerapan Status Siaga III

3 Juli 2022, 18:53 WIB
Erupsi Gunung Anak Krakatau pada hari ini, Jumat 1 Juli 2022. /PVMBG/

TentangBoyolali.com - Menurut laporan yang ada di website resmi PVMBG atau Pysan Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, pada Sabtu, 2 Juli 2022 Gunung Krakatau menampakan aktivitasnya hingga akhirnya menduduki status ke level III.

 Naiknya status Gunung Krakatau ini karena aktivitasnya sudah terpantau berbahaya.

"Anak Krakatau, Sabtu, 02 Juli 2022, periode 00:00-06:00 WIB," laporan yang dikutip Boyolali.Pikiran-Rakyat.com dari magma.esdm.go.id.

Baca Juga: Gempa Bumi Guncang Iran, Warga Takut Fenomena Gempa Besar Tahun 1990 Terulang

Laporan yang disusun oleh Fahrul Roji tersebut memperlihatkan adanya tanda bahaya dari Gunung Api Anak Krakatau yang terletak di Kab\Kota Lampung Selatan.

Dari tanda-tanda bahaya tersebut diantaranya terjadi gempa bumi sebanyak puluhan kali dengan jenis frekuensi serta sumber kedalaman yang variatif.

Bahkan sebelumya pada hari Jumaat, 1 Juli 2022 kemarin Gunung Anak Krakatau dilaporkan kembali mengalami erupsi.

Gunung tersebut mengeluarkan abu vulkanik yamg membumbung tinggi sekitar 500 meter di atas puncak. Bahkan abu vulkanik Gunung Anak Krakatau ini mencapai sekitar 1.000 meter.

Fahrul Roji juga menyampaikan dalam laporanya bahwa gunung dengan ketinggiam 157 mdpl tersebut mengalami empat jenis gempa berbeda.

Terhitung sejak hari ini saja  Gunung Anak Krakatau diketahui telah mengalami 3 kali gempa Hembusan dengan amplitudo 9 hingga 20 mm, dimana durasi gempa terjadi selama 7 sampai 30 detik.

Tidak hanya itu, terjadi pula 20 kali gempa Low Frequency dengan amplitudo 16 sampai 49 mm, serta lama gempa mencapai 6 sampai 16 detik.

Setelah itu ada 6 kali gempa Vulkanik Dangkal berdurasi 6 sampai 14 detik dengan amplitudo 11 hingga 23 mm.

Gunung Krakatau juga dilaporkan sempat alami 1 kali gempa Tremor Menerus dengan amplitudo 1-10 mm, dominan 1 mm.

Per tanggal 26 Juni 2022 berdasarkan hasil pemantauan gempa yang terjadi pada Anak Krakatau dalam kurun 90 hari terakhir, maka tercatat jumlah gempa dengan frekuensi rendah dan gempa hembusan telah mencapai ratusan kali.

Mengikuti kenaikan status yang telah menjadi siaga III maka, PVMBG menghimbau  kepada masyarakat dan para pendaki untuk tidak beraktivitas di wilayah sekitar gunung sampai keadaan membaik.

Baca Juga: WOW! PUPR Pekanbaru Dapat Kucuran Dana Rp 10 Miliar Untuk Pemeliharaan Jalan Rusak, Memangnya Buat Apa Saja?

"Masyarakat/pengunjung/wisatawan/pendaki tidak mendekati Gunung Anak Krakatau atau beraktivitas dalam radius 5 km dari kawah aktif," tulis laporan tersebut.

Untuk cuaca Gunung Anak Krakatau sendiri dilaporkan berawan disertai hembusan angin lemah ke arah timur laut. Sementara suhu udara mencapai 26-26.1°C dengan kelembaban 54 sampai 59 persen.

Seperti yang kita semua ketahui gunung yang terletak di perairan Selat Sunda, antara Provinsi Banten dan Lampung ini memang rawan menimbulkan bencana.

Apalagi tiap aktivitas gunung tersebut selalu menghasilkan sesuatu yang dahsyat, maka tidak heran bila PVMBG menghimbau para warga untuk tidak mendekat dalam radius 5 kilometer.***

Editor: Luthfi Anggoro Wibowo

Sumber: PVMBG

Tags

Terkini

Terpopuler