Mobil dengan Tenaga Listrik Bukanlah Cara Satu-satunya Mencapai Target Emisi CO2

- 1 Juni 2022, 11:00 WIB
Pabrikan mobil asal Amerika Serikat, DeLorean (DMC) berencana rilis kembali mobil dalam film Back to the Future namun dengan tipe Electric Vehicle (mobil listrik) yang dinamakan Alpha5
Pabrikan mobil asal Amerika Serikat, DeLorean (DMC) berencana rilis kembali mobil dalam film Back to the Future namun dengan tipe Electric Vehicle (mobil listrik) yang dinamakan Alpha5 /DeLorean Motor Company/

TentangBoyolali.com - Teknologi semakin maju, tidak hanya di bidang komunikasi saja melainkan juga di bidang transportasi.

Maka dari itu, berkembanglah ide mobil listrik. Mobil yang sesuai namanya digerakan dengan energi listrik.

Hal ini tentu berbeda dengan mobil pada umumnya yang digerakan dengan bahan bakar bensin.

Perkembangan teknologi ini karena banyak negara ingin mengurangi emisi karbon yang dihasilkan oleh industri mobil.

Baca Juga: Kenapa Pesawat Bisa Terbang? Inilah 5 Bagian Utama Pesawat Terbang yang Perlu Anda Ketahui

Menurut Asosiasi Otomotif Italia, kendaraan listrik dinilai bukanlah satu-satunya cara yang efektif untuk mengurangi emisi karbon yang dihasilkan oleh industri mobil.

Teknologi lain dapat membantu mendekarbonisasi industri serta memenuhi target emisi yang sama sambil mempertahankan kecakapan dan pekerjaan di Italia, kata ketua asosiasi industri otomotif ANFIA Paolo Scudieri, dikutip dari Reuters pada Rabu.

“Saya mengacu pada kontribusi nyata bahwa biofuel dan bahan bakar sintetis, serta hidrogen, dapat memberikan cara itu,” kata Scudieri membuka pertemuan ANFIA. Ia menambahkan bahwa industri otomotif Italia sudah melakukan investasi besar pada hidrogen.

Baca Juga: 5 Cara Pintar dan Efektif Mendapatkan Uang Dari Instagram, Sangat Mudah Prakteknya!

Biofuel dan bahan bakar sintetis, disebut sebagai e-fuel, sedang dikembangkan untuk memungkinkan peralihan dari penggunaan kendaraan bermesin bakar daripada beralih secara besar-besaran ke kendaraan listrik baterai (BEV).

Jika sangat berfokus pada teknologi BEV, maka, menurut Scudieri, akan menimbulkan risiko pada sekitar 73.000 pekerjaan di Italia di tahun-tahun mendatang, yang tidak akan dikompensasi oleh sekitar 6.000 pekerjaan baru yang diharapkan akan tercipta dengan adanya mobilitas listrik.

Dia menambahkan sekitar 450 pembuat suku cadang mobil di Italia, dari total 2.200, berisiko gulung tikar karena mereka belum mulai mengalihkan produksi ke teknologi listrik.

Komisi Eropa telah mengusulkan pengurangan 100 persen emisi CO2 pada 2035 untuk industri. Target tersebut, yang merupakan bagian dari paket kebijakan perubahan iklim yang diluncurkan tahun lalu, tidak memungkinkan untuk menjual kendaraan bertenaga bahan bakar fosil baru di blok 27 negara tersebut.

Baca Juga: Cara Jitu Menghasilkan Uang dengan GO Daily, Gampang Cuan Cuma Modal HP Saja!

Parlemen Eropa akan mengadakan debat pada pekan depan yang membahas sejumlah kebijakan iklim, termasuk rencana untuk secara efektif melarang mobil bermesin bakar pada tahun 2035.

Scudieri menilai tidak ada posisi yang kuat di antara kelompok-kelompok politik yang berbeda dalam parlemen Eropa.

"Setiap suara akan dihitung dan harapan saya adalah Anggota Parlemen Eropa (MEP) akan memilih juga dengan mempertimbangkan kepentingan negara," katanya.***

Editor: Luthfi Anggoro Wibowo

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah